Cara Merubah Diri Dari Sikap ‘Gak Enakan’ (Komunikasi Asertif)

Fitri Sholiha
5 min readMar 7, 2021
Gimana sih supaya gak jadi orang yang ‘gak enakan’ lagi? (Komunikasi asertif)

Pernah gak sih ketika lo pulang ngampus atau kerja terus pengen istirahat tapi temen malah ngajakin lo main tapi tetep lo iyain? Atau lo udah punya nih bagian yang harus lo kerjain tapi ada temen lo yang ngasih kerjaannya ke lo tanpa ada alasan yang penting. Lo pengen ngomong tapi takut dia kesel atau lo takut menimbulkan konflik. Dan tentunya hal itu ngebuat lo gak nyaman dengan situasi itu bahkan ngebuat jadi stres sendiri. Padahal dengan jadi yes man gak selamanya hidup jadi tenang atau orang yang ngebuat lo kurang nyaman tersebut jadi berubah.

Terus gimana sih cara supaya kita bisa nyampein yang kita maksud tanpa bikin orang sakit hati? Gimana supaya orang jadi tau apa yang kita pengen tanpa merasa kita egois dan dia jadi nerima pendapat kita? Di bawah ini gue akan memperkenalkan beberapa gaya komunikasi yang efektif dan enggak efektif. Lho emang ada ya gaya komunikasi yang gak efektif? Tentu! Kenalan dengan macam-macam gaya komunikasi, yuk!

Gaya Umum Komunikasi

1. Gaya Komunikasi Pasif

Orang pada gaya komunikasi ini tidak secara terang-terangan merespon situasi yang mungkin menjengkelkan baginya, atau yang membangkitkan kemarahnnya. Pada umumnya pada ambang batas tertentu, dia bisa bersikap toleransi tinggi terhadap perilaku yang dia tidak bisa terima, dia juga sangat rentan terhadap kejadian atau informasi yang dapat memicu kejadian lain, meskipun setelah itu dia cepat merasa malu, merasa bersalah dan bigung lalu kembali menjadi pasif. Orang pada gaya ini cenderung menilai orang lain selalu benar tentang perasaan serta pendapatnya lebih penting dari pada diri sendiri. Orang ini juga umumnya hanya menggerutu dalam hati yang sama sekali tidak dipahami oleh orang lain alias please orang tuh gak bisa baca pikiran lo jadi ayo belajar menyampaikan pendapat dengan baik!😊

2. Gaya Komunikasi Asertif

Orang yang nerapin gaya komunikasi ini adalah orang yang mengkomunikasikan pikiran, perasaan, dan keinginannya secara terbuka, jujur, tidak memaksa, dan jelas (langsung ke persoalan) pada orang tanpa merugikan orang lain. Ia tahu apa yang dibutuhkan, paham bagaimana cara menyampaikan, dan mempertimbangkan perasaan orang lain juga. Selain itu, ia akan bersikap tegas, percaya diri, dan melakukan gaya komunikasi ini karena ia sangat menghargai dirinya sendiri, menghargai waktu, menggunakan emosinya dengan cerdas. Melakukan gaya komunikasi ini tidak hanya sebatas mengungkapkan perasaan yang positif tapi juga negatif.

3. Gaya Komunikasi Agresif

Gaya komunikasi ini berlawanan dengan asertif karena tindakannya seperti menyerang orang lain dengan kalimat yang kasar, mempermalukan, merendahkan, melecehkan, menyalahkan, marah-marah yang cenderung merugikan orang lain. Umumnya orang dengan gaya komunikasi ini selalui melibatkan manipulasi dan sering dipersepsikan sebagai orang yang sombong, suka menuntut, suka cari masalah dalam persaingan. Orang dengan gaya ini juga selalu membela hak-hak dia sendiri, merasa superior, suka melanggar hak orang lain, dan selalu mengabaikan perasaan orang lain.

Nah, mana sih gaya komunikasi yang paling efektif?

Jawabannya adalah Gaya Komunikasi Asertif.

Gaya komunikasi ini dianggap paling efektif dan win-win solution menurut parah ahli.

Terus gimana cara kita ngembangin gaya komunikasi asertif?

Baca juga: Growth Mindset: Kepribadian Itu Ternyata Bisa Diubah

(https://satupersen.net/blog/growth-mindset-kepribadian-itu-ternyata-bisa-diubah)

Cara Mengembangkan Komunikasi Asertif

1. I-Statement

I-Statement merupakan pengekspresian kalimat dari sudut pandang “gue” untuk hal-hal yang bersifat pendapat dan bukan fakta. Contohnya, ketika lo gak sengaja telat dateng janjian sama temen, menurut lo respon mana yang baik didenger dari temen lo?

Pertama, “Telat banget sih lo, gara-gara lo kita jadi ngaret nih.”

Kedua, “Gue ngerasa kesel kalo lo datengnya telat karena menurut gue, lo seperti enggak menghargai waktu gue.”

Mana sih yang paling enak didenger? Gue rasa kita sepakat yang kedua.

2. Menjaga Kontak Mata

Tatapan mata adalah salah satu ekspresi paling jujur yang bisa dilakukan oleh orang lain. Biasakanlah memandang wajah orang yang lo ajak bicara. Kalo lo masih kurang PD buat ngeliat mata orang lain saat bicara, minimal liat batang hidung yang di antara kedua mata orang yang lagi lo ajak bicara deh. Biasanya trik ini berhasil di gue.

3. Berani Bilang “Tidak”

Komponen utama dari asertif lo bisa mengungkapkan apa yang lo pikirkan dan rasakan dengan jelas termasuk mengatakan “tidak”.

Tanamkan pada diri lo bahwa semua orang berhak punya suara dan didenger.

4. Jelaskan Apa yang Lo Mau dan Rasakan dengan Percaya Diri

Berusahalah dan biasakan berbicara dengan rasa percaya diri. Kak Rizky bilang, co-founder Satu Persen, asertif itu sulit dilakukan kalo lo gak percaya dengan diri lo sendiri. Poin-poin di atas juga untuk melatih kepercayaan diri kok.

Emang dampaknya apasih kalo kita menerapkan ni komunikasi asertif? Banyak gengs! Simak list-nya di bawah ini, yuk!

Baca juga: Cara Mengatasi Rasa Minder (Tips Buat Kamu yang Suka Minder)

(https://satupersen.net/blog/cara-mengatasi-rasa-minder-tips-buat-kamu-yang-suka-minder)

Dampak Perilaku Asertif

1. Tidak membiarkan orang lain mengambil manfaat dari kondisi yang kita alami dan orang lain juga memiliki kebebasan untuk mengungkapkan apa yang dirasakan.

2. Tidak berperilaku agresif pada orang lain bahkan menerima kehadiran orang lain dengan sikap terbuka.

3. Kedua belah pihak yang berkomunikasi merasa nyaman, tidak ada yang ingin menyakiti lawan bicaranya dan tidak ada yang merasa disakiti hatinya.

4. Tidak ada pihak yang merasa disalahkan dan dihina oleh keberadaan emosi negatif yang dirasakan oleh lawan bicaranya.

5. Lawan bicara tidak terpancing untuk memberikan respons emosional.

Gimana setelah tau gaya komunikasi yang efektif? Jadi pengen nerapin atau masih ragu? Gak apa-apa, untuk berubah emang butuh waktu dan proses kok dan gaya komunikasi ini juga bisa dilatih pelan-pelan. Yang penting lo berusaha untuk berprogres setidaknya 1% setiap harinya😊

Kalo lo masih kesulitan juga untuk menerapkan gaya komunikasi ini, lo bisa ikut mentoring Satu Persen. Di sana mentor akan membantu lo untuk mewujudkan cara berkomunikasi yang lebih baik.

Layanan Mentoring

Atau masih bingung mau dapetin layanan yang mana? Tenang! Lo juga bisa tes layanan konsultasi sesuai kebutuhan GRATIS dari Satu Persen.

Tes Layanan Konsultasi Sesuai Kebutuhan

Layanan Konseling

Tes Online

Semangat sehat!:)

#MentalHealthRangerSatuPersen

Sumber:

Hutapea, L. (2016). Gaya Komunikasi Interpersonal Orang Tua dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja: Studi Kasus Desa Cinta Rakyat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. (Tesis). Program Studi Komunikasi Islam, Universitas Islam Negeri.

Satu Persen (Indonesian Life School). (2020). Pentingnya Komunikasi Asertif (Karena Kita Gak Bisa Bca Pikiran Orang Lain). [Online]. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=ik4tIpFm-Vc&ab_channel=SatuPersen-IndonesianLifeSchool

Tim Paramita. (2011). Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, karir. Yogyakarta: Paramita Publishing.

Gambar: Best Life Editor, 2018 (bestlifeonline.com)

--

--

Fitri Sholiha

Mental health and psychology enthusiast | Student of Guidance & Counseling